014

tw // blood

Riki tersenyum remeh ke arah Travis dan kawan-kawannya.

“Padahal udah tau Juan gapernah kalah, masih aja keras kepala. Kasian kan kehilangan anak kesayangan lo ini.” Riki berdecak sementara Juan hanya menyeringai mendengar racau-an dari temannya itu menatap Travis yang terlihat kesal.

“Bacot lo anjing.” Maki Travis.

“Kalau kalah mah kalah aja Vis, jangan ngatain.” Tambah Sean membuat emosi Travis memuncak apalagi saat melihat Juan yang hanya menatapnya remeh. Dia tidak suka.

Travis maju menonjok Juan tiba-tiba sehingga suasan menjadi panas.

Juan menyeringai menatap Travis tajam. Bibirnya berdarah. Dia meludahkan darahnya itu kearah Travis membuat lelaki jangkung itu semakin kesal namun kedua temannya menariknya menjauh.

“Cupu lo anjing.” Ucap Juan dengan jari tengahnya yang mengacung sehingga Travis mencoba kembali mendekati Juan.

“Vis udah, kita pembalap anjing bukan preman.” Travis menghentakkan tangan Justin berjalan menjauh dari arena.

Tiba-tiba hp Juan berbunyi memunculkan pesan yang membuat wajahnya kembali masam.

“Gue duluan.”

“Lah ini motor gimana?” Tanya Sean.

“Simpen aja.”

Riki menggeleng heran. “Ini orang, gue tau lo kaya tapi mubassir nya tiap hari anjing.”

Juan hanya melambaikan tangannya.