022

Juan memasang wajah masam, pasalnya hari ini dia sudah harus pulang ke rumahnya.

Sebenarnya dia sangat ingin tinggal lebih lama, bahkan jika selamanya dia pun tak apa namun dia menghindari hal-hal yang tidaj diinginkan. Apalagi jika papanya tau, bisa berbahaya. Bagi Kana dan seisi panti.

“Hati-hati ya nak Juan.” Ucap Ibu Lina.

Juan mengangguk sopan. “Iya bu, makasih ya bu udah nampung Juan tiga hari hehe.”

“Eh gapapa nak, nanti kalau mau nginep lagi gapapa. Panti selalu kebuka buat nak Juan.”

“Makasih banyak ya bu.” Juan mengalihkan tatapannya ke arah Kana, gadis itu masih diam sejak tadi.

Ibu Lina yang menyadari itu langsung menyenggol pelan lengan Kana. “Kana gamau nyampein sesuatu ke Juan?”

Mendengar itu Juan mengangkat kedua alisnya. Ada sedikit harapan ditatapannya.

Kana tersenyum lagi. “Juan yang rajin ke sekolah ya? Jangan bolos terus.”

Lelaki itu hanya menggaruk tengkuknya terkekeh. “Ga janji Kana.”

Gadis itu hanya tersenyun maklum menatap ke depan dengan tatapan senang meski kosong.

Juan menghela napas, berat rasanya beranjak dari sana.

“Yaudah gue balik ya Kana.”

Gadis itu mengangguk pelan. “Hati-hati.”