— 04
Luna tersentak dan sadar dari mimpinya.
“Luna?”
“Sean” Gadis itu memeluk sahabatnya.
Dia masih gemetar.
Bayangan yang tidak ingin dia ingat kembali muncul.
Sean menghela napas, mengusap lembut surai kecoklatan milik sahabat kecilnya itu memberikan rasa nyaman berharap gadis itu bisa membaik.
“Lagian Riki sinting apa ya, kok bisa-bisa nya ngasih kucing ke Luna.” Ucap Juan menggeleng tak percaya.
“Temen lo tuh.”
“Ya temen lo juga anying.”
Tiba-tiba seorang petugas pmr masuk. “Riki katanya mau ketemu Luna.”
Luna menarik diri menatap Sean yang juga menatapnya. Juan pun ikut menatap ke arah Luna, menunggu jawaban.
Gadis itu menggeleng kecil.
“Kasih tau bilang si Luna gamau.” Kata Sean.
Siswa petugas pmr itu mengangguk.
Riki menjadi gelisah saat tahu bahwa Luna tak mau bertemu dengannya.
Meraih ponselnya mengetikkan sesuatu disana.