041
Juan menarik napas sebisanya.
Pasti Papanya sedang ada masalah di kantor pikirnya.
Juan mengambil hp nya niat menanyakan soal Kana kepada Riki namun dia tertegun saat gadis itu sudah berjalan mendekat dengan menggerakkan tangannya mencari Juan.
Langkahnya tertatih.
Jadi, dia denger semuanya?
Juan mengetikkan sesuatu kepada Riki namun jawaban Riki membuatnya mendecak.
Riki yang melihat Kana muncul memutuskan untuk pergi. Kana sudah ada disana, pasti Juan tidak akan kenapa-kenapa.
“Kana?”
Kana menoleh ke asal suara Juan berasal.
Raut wajahnya sedih, matanya memerah dan ada bekas air mata di pipinya.
Juan menghela napas kasar.
Berusaha berdiri namun perutnya terlalu sakit.
Kana akhirnya duduk perlahan di dekat Juan.
Mengangkat tangannya mengusap pipi Juan yang juga basah.
Juan tersenyum. Dia mulai menyukai saat tangan milik gadis itu mengusap pipinya memberikan ketenangan.
Nafasnya yang berderu serta detak jantungnya yang memburu sudah kembali normal karena melihat gadis itu.
“Juan..” Panggil Kana dengan suara yang bergetar.
“Eh kenapa nangis?” Juan panik.
“Juan pasti sakit banget ya? Maaf ya, aku gabisa ngeliat jadi gabisa bantu obatin luka kamu. Maafin aku.” Katanya dengan nada penyesalan.
Dada Kana sakit hanya bisa diam dan menangis setelah mengetahui hal yang dialami Juan barusan.
Juan menutup matanya, menahan bulir-bulir yang memaksa untuk meneteskan diri di pelupuk matanya.
Namun Juan gagal.
Dia mulai menangis. Tangisan yang tak pernah dia perlihatkan pada siapapun kecuali Kana.
Kana mengusap air matanya menarik Juan dalam peluknya.
Juan meraung, mengeluarkan semua rasa sesak yang dia tahan selama ini.
Juan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher gadis itu.
Tangan Kana terangkat mengusap lembut kepalanya.
Rasanya kayak Mama ada disini.
“Kana gue capek.” Keluh Juan.
“Iya Juan, aku tau. Gapapa, mengeluh aja sama aku. Kanaya disini untuk Juan.”
Mama, mama sengaja kirim Kana buat aku ya Ma?
Tangis Juan makin menjadi-jadi.
Dalam hatinya yang paling dalam dia sangat berterima kasih kepada siapapun orang di langit sana yang membuatnya bertemu dengan Kana.
