079
Juan menemui papanya di ruang kerja. Dia bertanya-tanya apa yang akan disampaikan papanya sejak pesan itu dia terima.
Pasalnya, bahkan dari gaya mengetik papanya Juan bisa tau bahwa akan ada hal serius yang akan terjadi.
“Kenapa pa?” Tanya Juan kepada lelaki yang duduk membelakanginya itu.
Papa Juan memutar kursinya menghadap Juan.
“Papa mau kamu ke London untuk melanjutkan sekolah.”
Juan membelalak kaget. “Loh kenapa?”
Bukannya menjawab, lelaki yang ditanya itu hanya mengernyit bingung. “Kenapa?”
Dia melempar sebuah buku tipis yang ternyata adalah rapor Juan.
Juan melipat bibirnya, kalau seperti ini tidak akan ada alasan untuknya menolak permintaan papanya— tidak, dia memang tidak bisa menolak karena itu adalah sebuah perintah.
“Tapi pa..”
“Papa tidak mau dengar alasan Juan.”
“Pa tolong, beri Juan kesempatan untuk nentuin apa yang sebenernya pengen Juan lakuin.”
Papanya menatap Juan tegas. “Bisa apa kamu kalau kamu seperti ini?”
Namun Juan tidak menyerah. “Pa tolong, Juan akan buktiin ke Papa.”
Lelaki itu menghela napas kasar. “Baik, kalau tidak ada perubahan selama dua bulan kamu harus turuti kata Papa.”
“Loh? Bukannya harus tunggu aku lulus?”
“Gausah, papa akan urus semuanya.”
Juan mengangguk pelan. “Baik Pa, Juan ngerti.”
