110

“Juannnnn.” Teriak Doni.

Juan yang baru saja keluar dari kelas menatap lelaki itu kebingungan. “Apaan.”

Doni memperlihatkan hp nya kepada Juan membuat lelaki berlesung pipi itu menatapnya tak percaya.

“Anjir, setelah hampir setaon.”

“Gue kira dia udah lupa kalo gue pernah nelfon dia.” Kekeh Juan.

“Emang dia bisa tau?”

“Kayaknya, buktinya dia nanya?”

Doni mengangguk paham. “Terus gimana?”

“Aman. Hp lo buat gue ya? Nanti gue ganti.”

“Hati-hati, entar ketauan om botak malah dibanting.”

Juan berlalu mengangkat jempolnya. “Semangat kelasnya.”

“Ga ah, mau cabut.”