116
Kana tersenyum saat melihat pantulan dirinya di foto yang barusan diambil oleh Riki.
“Baguss.” Senyum gadis itu merekah indah membuat lelaki di depannya ikut tersenyum.
“Gue post di twitter gapapa kan Nay?” Tanya Riki yang diangguki oleh Kanaya.
Gadis itu kembali berjalan mengelilingi taman, sudah lama sekali rasanya sejak mereka ke taman itu terakhir kali.
Di satu sisi, Riki hanya duduk memandangi hp nya. Sean menghampiri sahabatnya itu, menatapnya dalam diam. Senyuman masih terpasang diwajahnya menatap foto Kanaya disana.
Sean teringat kepada Juan, hal yang sama juga terjadi pada lelaki berlesung pipi itu beberapa tahun lalu saat mereka mengunjungi panti asuhan bersama.
Saat itupun Sean sadar akan sesuatu.
“Ki.”
Riki berdehem. “Hm?” Masih dengan senyuman yang tak hilang sedetikpun.
Sean menghela napas. “Gajadi.”