195

Riki menegakkan punggungnya saat Kana keluar dari panti.

Sepertinya gadis itu akan pergi ke suatu tempat.

Riki mengikutinya dalam diam. Dia sengaja melakukan ini karena sedang merindukan Kana namun belum memiliki keberanian untuk menemui gadis itu secara langsung.

Dia menganati Kana dari jauh hingga hp nya berdering.

Juan.

Ada perlu apa dia? Riki mendengus, sudah sejak lama.

“Apa?”

Pengen ngobrol berdua.

“Atur aja. Eh, Kana!”