— 33

tw // panick attack, ailurophobia

Luna tersenyum sesaat setelah membalas reply-an Riki dan Sean.

Hingga sebuah sentuhan di paha membuatnya mengalihkan pandangan. Seketika dia merasa stok oksigen disekitarnya menipis, dadanya seperti terhantam sesuatu dan peluhnya mengalir deras.

Seekor kucing yang menggosok badannya disana tak kunjung pergi.

Seluruh badannya terasa lemas.

Saat itu juga sebuah pesan masuk dan dia mengetikkan pesan disana.

Luna tidak bisa lagi menahan diri, tubuhnya sangat lemah dan tidak ada orang yang lewat.

Ingatan masa lalu yang selalu ingin dia lupakan kembali terbayang, air matanya mengalir deras.

“Ayah..” Lirihnya.

Penglihatannya mengabur.

“Lun? Luna?” Suara yang tak asing terdengar olehnya. Namun Luna tak sanggup menjawab.

Pandangannya menggelap.