ALL HAIL TO JIHOON

Caca masuk dengan terburu-buru serta tubuh yang basah karena sejak setengah jam yang lalu, air turun dari langit; dan dia menerobos hujan itu untuk menemui kekasihnya, Jihoon yang sedang terluka karena bertengkar hebat dengan Yeonjun. Jihoon sedang berada di kosan milik Junkyu yang entah dimana rimbanya sang pemilik kamar itu karena yang ditangkap indra penglihatan Caca hanyalah Jihoon tak ada orang lain.

Caca menatap kekasihnya itu lelah. Hubungan gelapnya dengan Yeonjun ketahuan dan benar saja, keduanya baku hantam. Namun, keahlian Jihoon dalam bela diri membuat dia masih bisa menatap Caca dengan wajah cemberut sebab sang pujaan hati tak bergeming.

“Sayang, kok disitu aja? Sini.” Rengeknya.

Caca mendengus menghampiri lelaki itu. Perut berotot itu memiliki bekas lebam dimana-mana. Caca dengan pelan mengusapkan salap membuat lelaki itu kerap kali meringis.

“Kamu kenapa sih pake berantem segala?”

Bisa Caca lihat ekspresi Jihoon berubah seketika. Dahinya berkerut. “Kenapa? Kamu khawatir aku abisin Yeonjun? Shh sakit Ca.”

Ringis Jihoon kesakitan saat Caca menekan lukanya.

“Sembarangan! Aku tuh gamau liat kamu luka kayak gini!”

Jihoon mengangkat tangannya mengusap pipi perempuan itu lembut.

“Maaf ya Ca, i treat you bad, he said Aku kasar.” Caca menatap Jihoon sedih, bukan begitu maksudnya.

Ya harus Caca akui, having sex bersama Jihoon yang selalu mendominasi membuat dia menemukan sensasi baru saat berhubungan dengan Yeonjun yang bermain dengan pelan dan membuat Caca bergerak lebih banyak. Tapi, bukan berarti Caca tidak suka cara Jihoon memompa dirinya.

“Ga gitu, i love yours more than anyone else. Jujur, aku emang sempet maen sama Yeonjun karena dia bikin aku bergerak banyak jadi ada sensasi baru aja but it doesn't mean you are bad. Please don't day that again. Aku sedih.” Jelas Caca membuag Jihoon tersenyum.

Jihoon menatap Caca tanpa ekspresi sehingga Caca bisa merasakan tatapan itu tajam dan menembus jantungnya. Jihoon tidak perlu melakukan apa pun; tidak perlu effort lebih untuk membuat Caca mabuk seketika; untuk membuatku jatuh; untuk membuatku kehilangan akal sehat.

Dia cukup menjadi Jihoon, kekasihnya. Cukup diam lalu menatapnya sedalam yang Jihoon bisa dan Caca sudah sadar bahwa sampai kapanpun, dia adalah milik Jihoon.

Tak ada protes; tak ada perlawanan; Jihoon menarik Caca kepangkuannya dan mengusap punggungnya yang terbungkus kaos yang basah.

Tangan kekar Jihoon bergerak membuka baju Caca menampilkan dua buah dada yang menggantung tertahan oleh bra berwarna hitam.

“Nanti kamu sakit.”

Caca tertawa. “Modus.”

Caca mulai menggerakkan pinggulnya menyentuh penis Jihoon yang terbungkus boxer bertuliskan Calvin Klein.

“Ahh Ca, kamu basah.” Jihoon lalu mengangkat perempuannya itu lalu menyingkap celana pendek yang dia kenakan beserta celana dalamnya.

Caca menarik boxer Jihoon menampilkan penisnya yang sudah berdiri dan mulai mengeras.

Damn.

Bisa Caca lihat tatapan meminta dari Jihoon membiarkan dia bergerak lebih dulu.

Caca lalu membuka bra nya lalu meraih tengkuk Jihoon membuatnya bisa merasakan hembusan nafas yang membuat aliran darahnya mendidih. Caca duduk tepat di depan kepala penis Jihoon dan langsung bergetar. Jihoon tertawa melihat kekasihnya memimpin permainan. Ekspresi penuh birahinya terlihat begitu menggemaskan di mata Jihoon.

Ciuman mereka dimulai dan semakin lama semakin dalam dan menggairahkan. Caca on her knee. Dia mengalungkan lengannya pada leher Jihoon dan menekan sedikit tengkuknya. Lumatan Jihoon serta gerakan digerbang liangnya membuat Caca mengeratkan kedua pahanya mencapai orgasme pertama.

Dia menatap Jihoon dengan senyuman.

“Sekarang giliran aku ya?”

Caca mengangguk. Masih dalam pangkuan, Jihoon menarik pinggang Caca membuat perempuan itu meringkih karena penis Jihoon semakin menekan klitorisnya.

“Ahhh.”

“Sabar sayang.”

Tangan Jihoon menjalari seluruh perut Caca, lalu berpindah ke punggung. Dia meremas buah dada Caca cukup membuat perempuan itu kelojotan.

“Ahh Jihoon eumhh.”

Dengan gerakan kecil, Jihoon berhasil memasukkan penisnya kedalam vagina Caca membuat dia semakin mempercepat gerakan pinggulnya di pangkuan Jihoon.

Jihoon membaringkan tubuhnya membiarkan Caca bergerak dan dia mengisap buah dada Caca bergantian.

image

Desahan demi desahan memenuhi kos milik Junkyu.

“Ahhh Jihoon a-aku ahhh.. Mau cepet ahh aku capek eunghhh.”

Jihoon tahu, Caca sudah dekat dengan orgasmenya menukar posisi membaringkan Caca lalu mempercepat genjotannya.

“Ahhhh ahh im close ahhh.”

Cairan keluar dari lubang Caca membuat Jihoon mengeluarkan penisnya.

Caca menatapnya heran. “Sayang? Kamu belum nyampe kan? Kok dilepas?”

I want thight fuck.” Jihoon tersenyum mengangkat Caca yang kebingungan.

Jihoon memposisikan dirinya dibelajang Caca yang bertumpu pada pahanya yang dirapatkan oleh Jihoon.

Tangan Caca dipegangnya dan ditarik kebelakang lalu Jihoon memasukkan penisnya diantara kedua pangkal paha Caca dekat dengan lubang vagina dan klitorisnya.

Dia memompa penisnya yang bergesekan langsung dengan paha serta klitoris Caca membuat perempuan itu merasakan kembali kenikmatan tiada tara yang tertahan dan membuatnya gila.

Air matanya jatuh karena demi Tuhan rasanya seperti dia sedang terbang. Sensasi yang diberikan oleh gesekan penis Jihoon dengan paha dan klitorisnya membuat hasratnya meminta lebih. Ingin rasanya Caca menggunakan tangannya mengarahkan penid Jihoon agar menggenjot vaginanya yang gatal namun apa daya tangannya dikungkung oleh Jihoon membuat kenikmatan itu tertahan dan mengalir seperti sebuah air mata.

How does it feels, sayang?” Bisik Jihoon di telinganya.

So fucking good. Liat dimana sih kayak gini? Ahhh harder bab- YESS AHHH

Satu tangan Jihoon mengungkung kedua lengan Caca layaknya sebuah borgol dan satu tangannya lagi tak tinggal diam mengoyak klitoris Caca membuat lututnya kehilangan kekuatan.

Caca bisa merasakan ukuran penis Jihoon yang mulai berubah dan dia mempercepat gerakannya.

Jihoon menarik Caca memeluknya dari belakang dan meremas buah dadanya tak lupa meninggalkan kissmark di bahunya.

Cairan sperma Jihoon menyembur diantara pahanya.

Nafas keduanya tersengal.

“Caca.. i bet you can't sleep tonight sayang.

Im good, stay in me please. I miss your play.

All hail to Jihoon.