Caca merenggut mendengar ocehan dari Jean.

“Ya gue tuh bingung aja, baru kali ini gue liat orang pacaran macam lo sama Arion.”

“Lo jangan ingetin lagi deh anj... Kesel gue.”

“Tuh tuh tuh dikit-dikit cursing.” Jean menarik kepala gadis itu dan meletakkannya diantara lengannya.

“Jea anjing lo rajin ngegym entar leher gue patah.” Teriak Caca.

Tiba-tiba.....

BUGH

“AKSA!!!!” Refleks Caca mendorong Aksara yang entah datang darimana.

“Lo gila?” Tatapan Aksara jatuh pada gadis yang sedang membantu Jean untuk berdiri.

“Ya Tuhan Sa, lo kenapa sih?!” Bentak Caca.

Aksara tersenyum kecut. “Lo belain dia? Setelah dia hampir aja nyakitin lo?”

“Nyakitin apaan? Lo gabisa liat itu becanda? Hah?”

“Gue aja gapernah Ca gituin lo.”

“Ya ampun Aksara! Lo tuh beda, lo kaku, lo yang ngehindar segala macam skinship when i tried it to you! Sadar ga sih?”

“Ca tenang dulu diliatin orang.” Tegur Eric.

Aksara menghela napas, menarik gadis itu keluar dengan paksa.

“Aksaraaa lepasin gue. Sakit.” Nihil, lelaki itu sedikit (?) menyeret Caca.

“Bro, ga gitu cara lo. Tangannya Caca sakit.” Tahan Jean saat mereka sudah berada di luar cafe.

“Lo gausah ikut campur, ini urusan gue sama cewe gue.”

“Ya tapi gue sahabatnya dari kecil.”

Aksara menatap Caca. “Lepasin ga?!”

Ya Aksara melepaskan tangannya.

“Lo beda Ca.”

“Beda gimana maksud lo?”

“Sebelumnya lo gapernah gini sama gue, lo berubah. Apa lo udah suka sama Jean?” Pertanyaan Aksara membuat gadis itu menganga tak menyangka.

“Lo main sama Jean dibelakang gue? Gue udah usaha buat nahan diri debat sama lo biar kita ga berantem tapi lo? Kalo lo mau putus bilang Ca, jangan kayak gini.”

Jean mencoba menengahi begitupun Eric dan Julian namun pergerakan Caca menahan mereka.

“Sa, gue gapernah berubah. Gue emang dari awal gini, cuma lo doang yang ga ngenalin gue. Buat apa hubungan kita selama setahun belakangan tapi lo belum tau gimana gue? Gue selalu nyoba buat bahas segala hal yang beda diantara kita, tapi lo selalu ngehindar. Lo harusnya tau, setiap hubungan harus saling terbuka dan gue nyoba lakuin itu tapi lo? Nolak Sa.” Caca menarik napasnya panjang. “Lo gaberhak ngehakimin Jean, dia lebih kenal gue daripada lo. Oke, lo bilang lo gamau kita berantem tapi liat? Liat sekarang? Rasanya udah beda Sa, lo sadar ga sih kita punya banyak perbedaan? Pola pikir kita, pandangan kita.. Beda Sa! Gue udah nyoba buat nyari solusi, tapi buat apa? Buat apa kalo cuma gue yang usaha sementara lo nolak? Lo pikir dengan lo ngehindar buat ga debat bisa bikin gue bahagia? Engga Sa, lo nyiptain ruang kosong disini.” Caca menunjuk dadanya, nope tempat hatinya berada.

You know what? I have already lost the spark when im with you. Sekarang semuanya ada di lo. Ikutin kata hati lo, dan gue ikutin kata hati gue. Gue udah capek usaha.”

Aksara tersenyum. “Kayaknya emang bener, lo udah suka sama Jean kan? Kita ngomongin hubungan kita, tapi di tengah-tengah lo masukin nama Jean disana. Apa? 'Lebih kenal sama lo?' Iya lo berdua saling kenal, karena kalian lebih dari sahabat kan?” Aksara menghela napas.

“Menurut hati lo.. kita bisa perbaikin semuanya atau stop sampai disini?”

“Gue udah bilang Sa, gue capek.”

Aksara mengangguk mengerti. “Oke, gue pernah denger di tiktok. Awalnya gue kira itu omong kosong, tapi nyatanya gue ngalamin itu. Katanya 'follow your heart' itu ga selamanya ngasih lo jawaban pasti. Apalagi saat hati lo udah kebagi jadi dua, apapun jawabannya pasti lo bakalan ninggalin salah satunya and yap, here u go lo ninggalin gue.”

Aksara menatap Jean. “Bro, selamat ya. Lo bisa pacarin dia sekarang. Good luck

Aksara berbalik menjauh diikuti kedua temannya.

Tanpa sadar air matanya menetes.

Semuanya hanya sampai disini.

Kisahnya bersama gadis pertama yang membuatnya jatuh hati ternyata kandas.

Gadis itu berkata dia lelah.

Ini memang murni kesalahannya, fatal. Sehingga membuat tempatnya di dalam hati gadis itu perlahan-lahan memudar.

Aksara memang buta terhadap cinta, yang dia lakukan selama ini hanyalah berusaha sebaik mungkin menghindari terjadinya pertengkaran. Namun, ternyata gadis itu memiliki pandangan yang berbeda.

Bahkan saat gadis itu mencoba menyatukan pandangan, dirinya menolak.

Hari ini, dua hari sebelum hari jadinya bersama Caca akhirnya menjadi hari terakhir hubungan mereka.