berhenti

Mahen melajukan mobilnya dengan cepat saat melihat grup chat nya bersama Jaevan dan Kafka.

He cursed along the way.

After arriving, he did parking and ran into the bar then found Agatha sitting limply at the counter with Jaevan who's already worried.

Mahen menghela napas. Dia menarik Agatha kasar membuat perempuan itu kewalahan untuk melawan karena dia masih shock.

“Mahen, calm down.” Cegah Jaevan membuat Mahen menatapnya dengan menggeleng sehingga kawannya itu melepas tangannya yang menahan lelaki itu.

“Mahen sakit tangan gue.” Protes Agatha namun lelaki itu tidak menghiraukannya

He pushed the girl into the car and stare at her sharply.

“Gue paling gasuka dibantah Agatha.” Suara dingin Mahen seakan menggelegar memecah keheningan di dalam mobil.

Agatha tersenyum sebisanya, tetap terlihat kuat meski tangannya masih terasa dingin. “Ada hak apa lo ngomong gitu ke boss lo?”

“Ini demi keselamatan diri lo. Tugas gue buat keep you safe gue nyuruh lo diem dirumah sampe gue balik dari misi tapi lo?” Ucap Mahen panjang menoleh menatap perempuan itu.

Agatha terkesiap, menatap Mahen yang luka lebih dari sebelumnya. Dia teringat kata Jaevan.

He always told us to not disturb him when he in a mission, soalnya kalau fokusnya Mahen pecah dia bisa aja kecolongan terus masuk ke keadaan bahaya. Soalnya dulu pas awal dia nerima misi, Kafka pernah nelfon Mahen terus karena ga tau terus Mahen hampir ketangkep. Hampir kehilangan nyawa. Untung yang ngasih dia misi gercep nyelametin Mahen.

Dia jadi sedikit merasa bersalah. Ingat, hanya sedikit.

“Ya harusnya lo berhenti aja nerima misi.”

Mahen menggeleng. “Gabisa, ini udah pekerjaan gue dari lama. Kalo lo gabisa nerima dan ikutin apa yang gue suruh meskipun itu demi kebaikan lo sendiri.”

“Gue berhenti.” Tegas Mahen tepat setelah dia memarkirkan mobilnya di basement mansion tempat Agatha tinggal.

“Mahen, are you serious?” Tanya Agatha tak percaya.

“Keluar.”

Agatha mendecak. “Fine.”

Agatha menutup pintu mobilnya dengan keras.

Perempuan itu berjalan menjauh tepat setelah mobil Mahen melaju meninggalkan basement. Agatha berbalik tak percaya saat lelaki itu benar-benar melakukan apa yang dia katakan.

Tepat semenit setelahnya, Agatha regret what she ever said to the boy.