Elsa berjalan lesu keluar dari apartment miliknya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri ada Jake yang melambaikan tangannya.

Elsa mengernyit. “Lo naik apaan kesini?”

Lelaki itu terkikik. “Bus, kita sepedaan yuk. Di sebelah kan ada tempat nyewa sepeda.”

Elsa tersenyum.

Tangannya ditarik oleh lelaki itu membuat dirinya berpikir banyak hal.

Apa alasan dibalik perlakuan Jake selama ini?

Elsa tidak munafik, dia sadar perlakuan Jake selama ini bukan lagi perlakuan seorang teman kepada temannya. Namun, dia tidak mau salah mengira.

Tetapi jika memang benar seperti apa yang dia pikirkan maka dia hanyalah seorang gadis bodoh yang berjuang untuk seorang Sunghoon hingga membuatnya menjadi seperti Sunghoon juga.

“Nih Sa.” Jake menunjuk sepeda yang telah di sewanya.

“Yang ini buat gue, ini lo.” Elsa hanya mengangguk.

Kini mereka menaiki sepeda masing-masing dan bersepeda mengelilingi kompleks di belakang apartment tempat Elsa tinggal.

Jake menatap gadis yang sedang tertawa di depannya.

Gadis itu menertawai fotonya yang diambil Jake saat ditaman.

Cantik.

“Ih ini bagus tapi.” Elsa menyodorkan hape milik Jake agar lelaki itu melihat foto tersebut.

“Yaudsh sini.” Jake merebut hapenya lalu membuka aplikasi blue bird dan mengupload foto Elsa disana.

Mata Elsa membulat. “Kok di post?”

Jake hanya mengendikkan bahunya cuek. “No face, no case kok Sa

“Emang kenapa dah kalo muka gue keliatan?”

Jake menatapnya lekat. “Lo lupa? Lo cewe seleb kampus.”

Kalimat itu membuatnya mendapat pukulan ringan di lengannya.

“Gausah bahas itu ah.”

“Dasar lo.”

“Eh Jake, gue rasa lo harus tau ini deh.”