Elsa kini tertawa di sudut kantin karena lelucon receh dari Jay membuat perutnya menjadi keram.

“Aduh bentar, perut gue keram anjir.” Elsa yang tampak sedikit kesakitan membuat Jake mencoba mendekat namun Sunghoon lebih dulu memegangi tangan gadis itu sehingga Jake mengurungkan niatnya.

“Ketawanya puas banget tadi, istirahat dulu.” Ucap Sunghoon lembut dengan senyuman manis diwajahnya. Elsa menatapnya takjub, meski Sunghoon kadang bersikap dingin tetapi harus dia akui dia memang sudah jatuh dalam pesona lelaki itu. Cara Sunghoon menatapnya membuat hatinya seakan meleleh serta otaknya yang menjadi kosong melupakan apa yang sebenarnya ada diantara mereka berdua.

Tangan Sunghoon terangkat menyelipkan sejumput helai rambut milik Elsa yang terurai ke daun telinganya.

Sensasi geli yang harusnya dia rasakan disana malah beralih membuat kupu-kupu terbang memenuhi perutnya.

Senyum Elsa merekah.

“Hadah, konten bucin stop.” Sela Jay membuat Elsa memicing padanya.

“Gue ambil es jeruk dulu.” Sunghoon mengangguk menjawab Elsa yang langsung berdiri.

“Baru kali ini gue liat lo senyum manis banget Hoon, beneran kepincut Elsa lo ya?”

Jake menatap Sunghoon dengan alis terangkat, menunggu kepalsuan apalagi yang akan dia berikan untuk menjawab pertanyaan dari Jay.

Hingga saat Sunghoon hendak membuka mulut tiba-tiba teriakan Elsa terdengar.

Mereka bergegas menghampiri gadis itu.

Elsa sudah basah oleh es jeruk yang tumpah mengenai bajunya.

Dua gadis di depannya tertawa puas.

Sampai tangannya ditarik lumayan keras membuatnya berbalik.

Itu Sunghoon. Dengan tatapan tajam kepada gadis yang Elsa tau bernama Aletta.

“Lo udah keterlaluan tau ga?” Ucap Sunghoon datar cukup menusuk membuat Aletta bergidik takut sehingga matanya berkaca-kaca.

Elsa yang melihat itu sangat terkejut. Baru kali ini Sunghoon melindunginya dari dua orang yang seringkali mengganggunya. Aletta dan Aley.

“E-eh Sunghoon sorry, gue ga sengaja.” Pengakuan Aletta terdengar sangat gugup.

“Gausah bohong gue liat lo ketawa gamungkin lo ga sengaja!” Bentak Sunghoon membuat seisi kantin melihat kearahnya.

Elsa yang merasakan tatapan aneh mencoba menenangkan Sunghoon.

“Hoon udah, gapapa.” Ucap gadis itu menarik lengan Sunghoon.

Sementara Aletta kini sudah menangis dalam diam.

“Gue udah bilang jangan pernah ganggu Elsa kan? Kenapa lo masih berani? Hah?! Jawab!”

Elsa memberi kode kepada Jay dan Jake untuk segera menarik Sunghoon dari sana.

“Hoon udah, gaenak diliatin orang. Anterin Elsa sana ganti baju.”

Sunghoon menghela napas menatap kedua temannya. “Urus mereka deh biar ga macem-macem.” Jake dan Jay mengangguk paham.

Sunghoon menarik Elsa menjauh.

Elsa mengatur napasnya, cukup terkejut melihat Sunghoon meninggikan suara.

“Hahh.” Sunghoon berbalik menatap Elsa saat mereka sudah berada di depan toilet belakang kampus.

Dia tersenyum menatap gadis yang juga menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa ia artikan.

Dia tersenyum sangat lebar dan berkacak pinggang.

“Hebat kan Sa acting gue?”

Napas Elsa tercekat. “A-apa?”

Dia mencoba memastikan kembali apa yang dia dengar.

Sunghoon dengan senyuman bangganya menggerakkan alisnya naik turun.

“Iya, acting gue tadi. Hebat kan? Aletta sampe nangis.”

“Lo cuma acting?” Elsa tidak menyangka, bahkan untuk kondisinya sekarang tidak cukup untuk Sunghoon bersikap tulus.

Dia sudah salah sangka, tanpa sadar air mata Elsa menetes.

“Hebat banget, lo aktor yang keren Hoon.” Elsa tersenyum miris.

“Yaudah gue mau ganti baju, kayaknya bakalan langsung pulang. Bye.” Elsa berjalan menjauh bersamaan dengan air matanya yang mengalir deras.