dinner

Kini keluarga Evans tengah duduk bersama di meja makan untuk menyantap makan malam mereka, kecuali Agatha.

Where is your daugther Keenan?” Tanya Liana kepada suaminya.

Well, just wait. We won't start the dinner if she's not here.

Jawaban dari suaminya membuat Liana memutar bola mata malas.

Senyuman Keenan mengembang saat melihat putrinya berjalan mendekat bersama Mahen di sebelahnya.

Agatha mengambil tempat di samping Jayden diikuti oleh Mahen.

Tepat saat saat Mahen menarik kursi tiba-tiba pertanyaan Liana membuatnya berhenti.

Loh, what are you doing here? Ini Evans mau dinner keluarga, are you one of us?” Sinis Liana.

Mom?

“Kenapa? Masih mending selama ini mama biarin dia karena dinner yang kemarin-kemarin dinner biasa tapi sekarang ini dinner keluarga buat rayain Sagara yang dapet nilai tinggi semester ini. Lagian kamu liat ada ga pekerja lain yang duduk makan bareng kita? Gada kan?”

“Kalau Mahen gaboleh makan disini then i wont either” Agatha mencoba berdiri namun tangan Mahen menahan bahunya melarang dia untuk beranjak.

Tetapi Agatha adalah Agatha, dia tidak akan mendengarkan siapapun.

“Agatha!” Tegur Keenan namun gadis itu tak mendengarkan.

“Agatha kalo lo pergi berarti lo ga nganggep kita keluarga.”

Agatha berbalik menatap Jayden. Dia tersenyum miring. “Emang kapan gue dianggap keluarga sama kalian? Yang nganggep gue disini cuma Papa kan? Yang lain engga?” Ucapnya tajam.

“Agatha behave.

No Dad, im tired of that fucking behave term

“AGATHA!” Sagara yang sejak tadi diam meninggikan suaranya.

“Apa? Shut up your mouth, i dont care Sagara Evans.” Tekan Agatha pada setiap kata yang dia ucapkan lalu pergi dan menarik Mahen menjauh dari sana.