Dirumah Hyunjae

Karena khawatir, Juyeon mengajak teman-temannya menyusul ke rumah Hyunjae..

Untungnya semuanya bisa datang kecuali Chanhee dan Eric yang menjaga Haknyeon.

Juyeon sempat meliha orang yang berdiri di depan rumah Hyunjae namun karena mendengar suara motor, orang itu lari.

Hyunjae membuka gerbangnya saat semua temannya tiba termasuk Younghoon.

“Sorry banget ya, gue ngerepotin.”

Mereka semua menggeleng. “Gapapa Je.” Ucap Sunwoo yang diangguki yang lain.

“Ohiya, tadi gue liat tuh orang. Tapi pas gue parkir motor dianya lari.”

“Lah pembunuh tiga orang dimana duanya dipenggal terus satunya ditabrak ditambah satu lagi sekarat malah takut ngeliat Juyeon?” Tanya Hyunjoon tak percaya.

Kevin menggeleng. “Dia pasti takut identitasnya kebongkar. Juyeon kan ngomong di grup buat nyuruh kita keisni, dia pasti tahu dan akhirnya lari.”

Younghoon membelalakkan matanya. “Berarti dia ada disini dong?! Wah gue mau pulang.” Younghoon berdiri namun ditarik oleh Hyunjae hingga terduduk.

“Lo gila? Kesempatan lo dibunuh saat lo keluar dari rumah gue lebih gede.” Hyunjae mengedarkan pandangannya. “Siapapun lo, gue tau lo gabakal berani ngelakuin niat lo di rumah ini.”

Tanpa Hyunjae sadari, seseorang tersenyum mendengar itu.

Siapa bilang? Batinnya.

“Yaudah untuk malam ini kalian nginep disini aja, besok gantian Eric sama Chanhee buat jagain Haknyeon.” Hyunjae berdiri menyiapkan beberapa kamar untuk teman-temannya.

“Je? Wc mana?” Tanya Juyeon.

“Disana Juy” Hyunjae menunjuk arah wc di sudut dapur.

Sunwoo menatap punggung Juyeon yang berjalan kearah yang ditunjuk Hyunjae sementara Hyunjoon merebahkan dirinya di sofa. Melepaskan semua kepenatan, fisik dan batin.

Younghoon menatap Hyunjoon datar. “Gue masih penasaran, ini udah tiga minggu kematian Jacob dan waktu yang sama lo nerima peringatan kalo lo selanjutnya tapi lo kok belum mati Joon?”

Hyunjoon diam, dia baru saja ingin menenangkan dirinya. Tiba-tiba lelaki itu mengganggunya.

“Lo salah waktu nanya kayak gitu bro.” Kevin menepuk bahu Younghoon.

Karena kesal Younghoon berniat mengambil minuman di dapur untuk menyegarkan dirinya.

Hyunjoon hanya menggeleng, mengendikkan bahunya tak peduli.

“ANJING” Tiba-tiba teriakan terdengat dari dapur, itu Younghoon.

Mereka berlari menghampiri Younghoon.

Eww what the fuck! Please gue gabisa liat ini.” Hyunjoon mengalihkan pandangannya saat melihat jari kaki Younghoon tergeletak jauh terpisah dari kakinya.

Younghoon meringis. “Bantuin gue kek.”

“Kalian gotong Younghoon bisa ga? Gue nyalain mobil dulu.” Juyeon mengangguk lalu dibantu dengan Kevin dan Hyunjae menggotong Younghoon sedangkan Hyunjoon berjalan sambil sedikit menutup matanya. Dia hematophobia.


Mereka semua menghela napas, mereka tidak menyangka kejadian ini akan terjadi bahkan saat mereka berkumpul bersama.

“Kok bisa sih kayak gini” Sunwoo menjambak rambutnya frustasi.

“Gatau Nu, gue juga bingung. Padahal tadi cuma Younghoon duluan yang kedapur tapi kenapa dia bisa kena kejadian kayak gini? Ga masuk akal banget tau ga.” Hyunjae menggeleng tak percaya kejadian ini terjadi di dalam rumahnya.

Hyunjoon menghela napas. “Ya ga masuk akal gimana? Lo lupa itu rumah lo? Sebelum kita dateng, lo mau ngapain aja kita kan gatau. Jangan-jangan lo sengaja bikin kita kerumah lo terus lo bisa bunuh kita semua?!” Hyunjoon meninggikan suaranya.

Hyunjae berdiri menarik kerah baju Hyunjoon. “Maksud lo apa?! Lo nuduh gue?! Bukannya yang patut dicurigain itu lo? Bener kata Younghoon, udah sekitaran tiga minggu dan lo belum mati?! Bukannya itu yang mencurigakan?!”

“Udah udah udah, ini rumah sakit. Lo gila hah?! Lo mau kita diusir?” Sela Kevin, memisahkan mereka berdua.

Younghoon hanya menggeleng melihat semua ini, kakinya terlalu perih membuatnya tak mampu untuk mengucapkan sesuatu.

Tiba-tiba Eric dan Chanhee datang. “Ada apa?” Chanhee menatap Younghoon dan kakinya yang diperban.

“Kena pisau.” Singkat Juyeon.

“HAH?!” Eric tidak bisa menahan teriakannya lagi. “Kok bisa? Bukannya kalian bareng dirumah Hyunjae?”

“Ya bisalah, orang Hyunjae pelakunya.” Cuek Hyunjoon.

“Joon please, diem dulu.” Sunwoo memijat ujung pelipisnya. Dia sangat pusing melihat semua ini.

Mereka semua menghela napas. Sampai hape Chanhee berdering.

“Halo?” Sapa Chanhee.

“Serius dok? Baik dok, makasih.” Ucap Chanhee antusias.

“Haknyeon udah sadar.” Ucap Chanhee membuat mereka semua menuju kamar Haknyeon dengan terburu-buru. Tak lupa Hyunjae membantu Younghoon naik ke kursi roda dan mendorongnya dengan lumayan cepat.