first day being bodyguard
Agatha masuk ke mobil Mahen dengan wajah kusut.
Mahen menatapnya bingung. “What's wrong?“
Agatha menoleh malas, mendekatkan diri ke Mahen yang hanya mengerutkan kening tidak bergerak.
“Gausah bacot, jalan cepet.” Bisiknya lalu menarik diri, tak lupa menatap Mahen dengan tajam dengan sekilas.
Mahen's smirk appears after she did those stuff “Are you really trying to seduce me Evans?” Tanya Mahen dengan nada mengejek.
“In your dream, Nathan Mahendra. Lo gada apa-apanya dimata gue.”
Mahen menatap perempuan itu from her head till her heals. “Lo demen banget make baju kebuka gini ya?”
Agatha kembali menoleh. “Jalan aja bisa ga anjing?”
“Engga, gue gasuka dicuekin. Jawab dulu,”
Perempuan itu menatapnya tidak menyangka. “Suka-suka gue lah, kan badan-badan gue.”
“Tapi lo nambah pekerjaan gue. Ini bukan USA Nona Muda, ini Indonesia. Entar lo di grepe-grepe lagi sama cowok gajelas kayak kemaren.” Jelas Mahen yang hanya ditanggapi Agatha dengan menguap.
“Gunanya lo jadi bodyguard apa sih gue tanya?”
Mahen hanya diam.
“INI KAPAN JALANNNNN.” Teriak Agatha membuat Mahen membungkam mulutnya dengan tangan.
“Argh! fuck you” Umpat Mahen saat perempuan itu menggigit tangannya.
Dia menggeleng, pekerjaannya tidak akan pernah mudah. Mahen menancap gas meninggalkan basement mansion tempat Agatha tinggal.
