hah?
cw // kiss
Mahen mengejar Agatha yang melangkahkan kakinya cepat.
“Agatha?”
Tidak ada jawaban, gadis itu hanya terus berjalan memasuki kamarnya.
“Hey.” Mahen menarik lengan gadis itu menghadapnya.
Agatha hanya menutup kedua matanya mengatur napas meredakan emosinya.
Gadis itu membuka matanya menatap Mahen.
“What are you staring at?“
Mahen mengangkat kedua alisnya. “You.“
Agatha mendecak mendorong Mahen menjauh.
“Ta lo harusnya ga kayak tadi.”
“Lo diem deh, jangan bikin gue makin emosi.”
“Ta gue serius, yang tadi itu gabagus.”
“Mahen please.”
“Lagian yang dibilang nyokap lo bener, gue bukan siapa-siapa. Ini salah gue.”
“MAHEN!”
Agatha meninggikan suaranya, menatap lelaki itu tidak percaya.
“Gue belain lo padahal? Kenapa lo malah nyalahin gue?”
“Tapi Ta.”
Agatha berdiri menjauh. “Keluar aja lo dari sini.”
“Ta.”
“Mahen please why didn't you just leave me alone?“
Agatha berbalik dan langsung terkejut saat Mahen sudah ada di depannya.
Lelaki itu menatapnya lekat.
“Because of it.“
Kedua mata Agatha melebar saat Mahen langsung menarik tengkuknya dan mencium bibirnya.
Agatha terkejut, namun anehnya otaknya tidak menolak. Dia membiarkan Mahen tetap menciumnya.
Sentuhan lelaki itu membuat Agatha melupakan kemarahannya bahkan saat Mahen menarik diri dia masih tak bergeming.
Ditatapnya lelaki itu yang langsung tersenyum.
“Daritadi kek diemnya, musti di cium dulu baru stop?”
“Fuck you.” Agatha berjalan melewati Mahen dan dengan sengaja menabrakkan bahunya ke lengan Mahen membuat lelaki itu tersentak.