hari pertama ngajar ngaji

Dinda, Jojo, Hanan dan Daniel (ya Daniel juga ikut ke masjid katanya mau bantu dokumentasi) sudah sampai di masjid.

Ibu Intan menyambut mereka dengan ramah. Begitupun para anak-anak yang terlihat bersemangat melihat mereka.

“Oke, anak-anak mulai hari ini sampai dua bulan kedepan, kakak-kakak mahasiswa KKN akan membantu ibu mengajar kalian.” Tepat saat Ibu Intan selesai dengan ucapannya, anak-anak langsung ber-yey ria membuat Dinda, Jojo, Hanan dan Daniel tersenyum senang.

“Sekarang, kakak-kakak akan memperkenalkan diri dulu. Silahkan.” Ibu Intan mempersilahkan mereka memperkenalkan diri dimulai dari Hanan.

“Assalamualaikum adik-adik, nama kakak Hanan.”

“Halo kak Hanaaaannnnn.” Sapaan itu sontak membuat keempatnya tertawa gemas.

“Kakak, namanya Kak Jojo.” Sambung Jojo.

“Halo kak Jojooooooo.”

“Kalau kakak, Kak Daniel.”

“Halo kak Danieelllllll.”

“Kak Daniel paling ganteng.” Teriak salah satu anak yang langsung mengundang riuh.

Daniel tersenyum senang lalu berpose dengan jari telunjuk dan ibu jari yang diletakkan di dagunya.

“Kalau kakak, namanya Kak Dinda. Salam kenal ya adik-adik.”

“Halo Kak Dinda cantikkkkkkkk.”

Ibu Intan tersenyum dan menggeleng kecil. “Sudah-sudah, kita langsung mulai aja ya ngajinya. Dinda sama yang lain, bisa duduk berjejer aja ya nanti di datengin kok sama anak-anak.” Dinda, Hanan dan Jojo mengangguk paham lalu langsung mengambil tempat.

“Mau sama kakak cantikkkkk.” Seorang anak lelaki langsung berlari ke depan Dinda yang bahkan belum duduk. Dia menatap Dinda sumringah sambil memeluk Iqra nya.

“Ayo sini sama kakak.” Dinda tersenyum lebar melihat antusias anak-anak ini.

Setelah anak lelaki itu. Satu persatu anak yang lain mulai berbaris rapi membentuk antrian panjang.

“Jo, liat tuh antrian Dinda panjang banget lah kita cuma seorang sedih banget ga laku.” Ucap Hanan membuat Jojo sekilas menatap ke arah Dinda dan tersenyum.

“Emang Dinda tuh magnet Nan. Mau yang lebih tua, yang lebih muda pasti seneng sama dia.” Jelas Jojo yang langsung kembali memperhatikan anak di depannya.

“Nama kamu siapa sih?” Tanya Dinda kepada murid pertamanya itu.

Anak itu tersenyum malu. “Adit kak hehe.”

“Adit kelas berapa?” Yang ditanya langsung menunjukkan jari telunjuknya lalu melanjutkan membaca huruf-huruf hijaiyah di iqranya.

Suasana masjid hari itu begitu ramai. Sampai mengundang perhatian seseorang yang melihat sudut masjid.