IN MISSION
tw // violence, mentioning kiss
Mahen show his smirk behind his mask for those guard who obstruck him to meet the CEO.
Dengan beberapa langkah disertai tendangan dan pukulan he can take them down on the floor.
Mahen menendang pintu kaca itu sehingga pecahan beling berserakan dimana-mana.
Terlihat dimana CEO yang sudah dia terima fotonya beberapa saat lalu sedang bercumbu dengan seorang wanita dengan pakaian yang sudah berantakan.
Disgusting. Pikirnya saat mengingat alasan client Jaevan melancarkan misi ini untuknya adalah semata-mata bukan hanya karena bisnis tapi juga perselingkuhan. Dimana Mahen menarik kesimpulan bahwa wanita itu adalah istru dari client Jaevan.
Mereka berdua terkejut melihat kehadiran Mahen disana.
“Siapa kamu?” Bentak CEO itu.
Mahen mendecak. “Dont you dare to raise your voice up dumbass.“
Mahen melakukan high kick sehingga lelaki paruh baya itu tersungkur.
Tangannya dengan sigap mengambil jarum suntik di sakunya lalu menusukkan itu tepat di lengan sang wanita and she's faint.
Tiba-tiba saja hp nya bergetar. Shit, who's that? Pikirnya.
Since he is distracted by his phone makes the CEO takes a chance to stabbed his leg with scissors.
Mahen meringis. Dia menendang CEO itu dan memberikan beberapa pukulan di wajahnya.
Now, this is the time.
Dengan cepat Mahen memutar tubuhnya dan meraih kaki pria paruh baya itu.
Memberikan kuncian disana membuat CEO itu berteriak kesakitan.
Jangan salah, selain taekwondo Mahen juga menguasai beberapa teknik bela diri lain sehingga membuatnya selalu menjadi orang bayaran para pejabat untuk membalas dendam atau sekedar memberi peringatan.
Sudah mulai kenal bagaimana seorang Nathan Mahendra? Ini masih satu dari banyak hal yang bisa kalian ketahui tentangnya nanti.
Hingga sampai suara retak terdengar oleh indra pendengarannya membuat Mahen berhenti lalu berdiri.
Dia tertatih keluar melewati semua penjaga yang sudah knock down.
Dia mendecak saat melihat hp nya yang masih setia bergetar.
Cewe aneh.
Dia masuk ke mobilnya lalu membuka penutup kepala yang menutupi seluruh wajahnya.
“Ah anjing gerah.”
Dia masih menatap hp nya yang bergetar menampilkan panggilan masuk dari Agatha.
Dia mengangkatnya. “I swear to the God where have you been Nathan Mahendra?“
Mahen mengerutkan keningnya.
“In a mission tadi, kenapa?”
“I need you, come to my apart.“
“Buat apa anjing?”
“Pikiran lo please?! Anterin gue, mau ke bar.“
“On my way.“