In The Rain

Gadis itu berjalan cepat saat Jaehyuk berteriak memanggilnya.

“Cila? Cil?” Panggil Jaehyuk namun gadis itu tak berhenti.

“Cilaa?!” Lelaki itu membelalak saat Cila bahkan tanpa ragu menerobos hujan yang turun dengan deras.

Memberi rasa dingin yang menusuk ke dalam kulitnya. Namun, karena ego yang tinggi dia tetap berjalan menyusuri trotoar.

Jaehyuk berlari mengejarnya. “Cila? Please dengerin gue dulu.”

Cila menghentakkan tangan kekasihnya yang mencoba memegang tangannya.

“Cil, jangan gini. Lagi hujan entar lo sakit.”

Namun tidak ada jawaban. Cila hanya semakin mempercepat jalannya saat Jaehyuk ternyata sudah berada di sampingnya.

“Cila!” Jaehyuk menarik lengannya kasar membuat gadis itu terhuyung dan menabrak dada Jaehyuk yang memeluknya dari belakang.

Cila mengatur napasnya, meski rasa dingin merasuki tubuhnya namun kepala dan hatinya masih terasa panas.

Bagaimana tidak? Dia melihat kekasihnya berpelukan begitu intim dengan gadis lain tepat di depan matanya.

“Lepasin gue Jae.” Ucap Cila datar namun Jaehyuk semakin mempererat dekapannya di pinggang gadis itu meletakkan dagunya di bahu milih Cila.

Cila bisa merasakan gelengan Jaehyuk disana. “Gue gamau lepasin lo, lo pasti bakalan lari lagi dari gue.”

Cila menghela napas. “Mending lo peluk cewek lo itu, jangan peluk gue.”

“Cilaaa pleasee lo salah pahamm.” Jaehyuk menatap kekasihnya itu dari samping dan bisa ia lihat raut wajah cemberut disana.

“Heyy.” Jaehyuk menegakkan tubuhnya lalu memutar Cila menghadapnya.

Dia tetap mengurung Cila dengan kedua tangannya diletakkan di bahu gadis itu.

Namun, Cila tetaplah Cila. Dia justru membuang wajah memilih menatap jalanan yang kosonh daripada menatap Jaehyuk di depannya.

“Cilaa, liat gue duluu.” Rengek Jaehyuk.

Sial, Jaehyuk sangat tahu bahwa Cila sudah tidak bisa marah saat dirinya berbicara dengan tone seperti itu.

“Cil? Ih. Liat siniiiii.” Tangannya beralih memegang dagu Cila membuat gadis itu akhirnya menatap dirinya.

“Cila yang lo liat itu ga seperti yang lo pikirin, gue sama Denira gada apa-apa asli deh.” Cila memperhatikan raut wajah kekasihnya yang tengaj memberi penjelasan dan dia mendapati itu sangat menggemaskan.

Meskipun diguyur air hujan, wajah tampan dengan raut yang dihasilkan dari kata demi kata itu justru membuat hati Cila melunak.

Cila bahkan tidak lagi menyimak apa yang dikatakan kekasihnya itu, dia hanya sibuk mengagumi Jaehyuk.

Rasa dingin tidak lagi penting baginya. Toh, setelah ini mereka berdua akan berakhir dengan cuddle sepanjang malam.

Pelukan Jaehyuk bahkan jauh lebih hangat daripada apapun.

“Dia tuh emang sengaja ganjen gitu sama gue soalnya kata Masiho dia suka sama gue. TAPI GUE GASUKA SAMA DIA, gue kan punya lo Cil. Terus tadi dia tiba-tiba nabrak gue ya gue refleks langsung nahan kan eh dianya malah narik gue jadi kita kayak pelukan gitu. Suer deh, lo bisa tanya Siho. Gue ga boong Cil.” Kedua mata Jaehyuk mengerjap.

“Gitu Cil.”

Satu.

Dua.

Tiga.

Tidak ada jawaban, Cila masih tetap menatap dirinya.

Jaehyuk mengusap wajahnya, mengerjap menatap Cila bingung. “Cil?”

“Cila?” Jaehyuk mengguncang bahunya pelan.

“Apasih, jangan pegang.” Cila menepis kedua tangannya.

Jaehyuk mencibir, selalu seperti itu. Cila yang gengsian selalu bertindak berbeda dengan apa yang dia rasakan. Tetapi setidaknya Jaehyuk sudah tenang karena dia tahu gadisnya itu tidak lagi marah.

“Ini lo mau berdiri disini terus? Gue udah kedinginan.” Tanya Cila dengan bibirnya yang mulai bergetar karena rasa dingin sudah merasukinya kembali.

“Jae? Kok lo diem?” Cila menatap Jaehyuk aneh.

Jaehyuk menarik gadis itu kedalam pelukannya. Mengusap kepalanya lembut. “Jangan lari lagi ya dari gue? Gue takut gabisa bawa lo balik lagi.”

Cila merasa bersalah, dia sadar dia sudah keterlaluan. Apalagi bertengkar dibawah derasnya hujan membuatnya semakin merasa sedih.

Bagaimana jika Jaehyuk sakit karena ini?

Dia menatap Jaehyuk yang tersenyum. “Pulang yuk? Entar demam.”

Cila menarik tangan Jaehyuk namun lelaki itu tetap bergeming menatapnya.

Mata Jaehyuk tertuju pada bibir Cila yang bergetar karena kedinginan dan itu hal yang menggemaskan baginya.

“Lo masih marah ga Cil?”

“Ck, cepetan ah mau pulang.”

“Jae..” Cila menatap Jaehyuk yang sumringah sembari mengusap bibirnya yang bergetar dengan lembut.

“Lo kedinginan ya? Mau gue angetin ga?”

Tanpa menunggu jawaban Jaehyuk langsung menempelkan bibirnya ke bibir gadisnya itu.

Menarik diri lalu mengecupnya lagi.

Dia tersenyum menatap raut wajah Cila yang hanya kebingungan.

Jaehyuk kembali mengecup bibir Cila namun kali ini ditambah dengan gigitan kecil.

“Lo kenapasih? Kalau mau cium, cium aja jangan main-main.” Kesal Cila.

Kali ini Jaehyuk kembali mengecup bibir Cila dan terdiam sejenak. Dia tersenyum merasakan sensasi baru saat bibir Cila yang bergetar menyentuh miliknya.

Jaehyuk mulai melumat bibir gadisnya lembut, sedangkan Cila masih berusaha menetralkan getaran pada bibirnya akibat kedinginan.

Dengan permainan Jaehyuk yang sangat lihai disana membuat tubuh Cila memanas dan getaran di bibirnya mulai mereda.

Dia membalas ciuman kekasihnya itu. Jaehyuk menekan tengkuknya memperdalam ciuman mereka.

Derasnya guyuran hujan tak lagi memberi efek, yang mereka tau sekarang adalah saliva mereka saling bertukar dan suara decak lidah menyatu dengan suara rintik hujan.

Ciuman mereka begitu dalam membuat mereka lupa bahwa mereka masih ada di tengah hujan.

Lumatan demi lumatan yang diberikan Jaehyuk, memanjakan gadisnya yang selalu mabuk akan perlakuannya.

Cila semakin merapatkan tubuhnya saat rasa dingin kembali menyerang membuat lumatannya semakin cepat. Dia menyesap bibir bawah milik Jaehyuk agar bibirnya terbuka agar lidahnya bisa menari disana membuat Jaehyuk kewalahan.

Karena kekurangan oksigen Jaehyuk kini menarik diri dan menuju ke leher gadisnya namun tiba-tiba Cila menahan dirinya.

“Lo gila? Gue kedinginan, ayo pulang.”

“Dih padahal yang keenakan siapa sampe ga ngasih gue kesempatan buat nafas?” Ejek Jaehyuk membuat Cila menjauhkan diri karena malu.

“Cil gue bilang jangan lari dari gue.”

Cila berhenti, dia berbalik merentangkan tangan. Jaehyuk berlari namun bukannya memeluk dia mengangkat Cila ala bridal style lalu berlari menuju mobilnya.