Jayantara dirundung gelisah. Sudah tiga hari sejak Arumi menyuruhnya pergi dan selama itu juga dia selalu menunggu gadis itu di depan apartment-nya namun nihil. Tidak ada tanda-tanda kehadiran darinya.

“Arumi mana sih.”

Perasaannya kacau, sudah dua tahun gadis itu memperlakukannya seperti ini. Dia juga tidak mengerti apa kesalahan yang telah ia perbuat hingga gadis itu bersikap seperti ini.

Saat dia bertanya, Arumi enggan menjawab. Bahkan tak jarang gadis itu mengusirnya. Tetapi itu tidak cukup untuk membuatnya pergi karena Jayantara sangat menyayangi Arumi apalagi dia sudah berjanji kepada Bunda untuk menjaga Arumi selama sisa hidupnya.

Tiba-tiba..

“Halo?” Jayantara terkejut