me time
Agatha smiles when a voice starting to appears in the other side of her phone.
“Morning baby.“
“Bangun lo, kebo.”
Terdengar helaan napas dari sana.
“Mahen i want to go somewhere ya.“
“Where? wait i'll be there on 10 minutes.“
Agatha shake her head. “Ga, gausah. Gue bisa pergi sendiri.”
“Kemana sih emangnya?“
“Mau me-time ih.”
“Me time? Mahen time aja gimana?“
“Enggaa ih, aku mau sadar kalau selama ini aku gapernah luangin waktu untuk diri aku setelah apa yang terjadi. Jadi ya gitu.”
“Emang gatakut sendirian?“
“Lo kira gue anak kecil?”
“Emang.” Bisa Agatha dengar Mahen sedang terkekeh.
“Aku cuma mau ngasih tau ini, soalnya aku bakalan ninggalin hape aku. Baliknya nanti sore.”
“Kok pake ninggalin hp segala? Kalo aku kangen gimana sayanggggg?“
“Ih sebentar doang, ga lama kok. Kamu ajak yang lain aja ke bar Jae, nanti aku baliknya kesana. Biar bisa peluk.”
“Bener ya?“
“Iya sayang.”
“Yaudah deh.“
“Aku pergi ya? Jangan kangen.”
“See you mon chéri. I love you.“
“I love you more, Nathan Mahendra.”
Agatha menutup sambungan teleponnya lalu menyimpan benda pipih itu di atas nakas.