ngeselin

Mata Agatha membulat saat membaca chaf dari Jaevan. Dia beralih menatap Mahen tajam, sedangkan yang ditatap memberi tatapan bingung.

“Apa?”

“Ngeselin.” Kesal Agatha sembari melempar remot AC ke arah lelaki itu.

Mahen mengernyit. “Apasih?”

Dia berdiri mendekati Agatha namun gadis itu mengangkat tangannya mengisyaratkan agar dia tidak mendekat.

“Gausah deket-deket.”

Namun bukan Mahen namanya jika dia menurut. Dia langsung mendudukkan diri di ujung ranjang Agatha membuat gadis itu memundurkan badannya secara otomatis.

Sikap Agatha membuat Mahen tertawa. “Lo takut gue cium lagi?”

Sialan ini orang. Pikir Agatha.

Bagaimana bisa dia bersikap biasa saja setelah mencium dirinya dua kali?!

Agatha tak habis pikir. Dia kira Mahen hanya pandai berkelahi, ternyata dalam hal menggoda lelaki itu juga sangat jago.

“Kan ketauan yang sebenernya seducing selama ini siapa. Lo yang seducing gue Mahen.”

“Engga lah, lo yang seducing makanya gue kepancing.”

fuck you.

Mahen tersenyum, dia mendorong tubuh Agatha pelan agar gadis itu berbaring.

“MAU NGAPAIN ANJING?!”

“Dih gue cuma nyuruh lo istirahat. Gausah ngomel.”

You fucker.

“Lagian lo kenapa marah banget sih?” Tanya Mahen penasaran.

First kiss gue anjing. Kutuk Agatha dalam hatinya.

Seolah Mahen bisa membaca pikirannya dia langsung menutup mulutnya terkejut.

“Jangan bilang kemaren itu first kiss lo?”

Agatha menatap Mahen malas lalu berbalik memunggungi lelaki itu.

“Ngeselin lo.”

“Berarti bener.”

“Musnah aja lo Nathan bajingan Mahendra.”