Pengungkapan yang tidak di sengaja

FLASHBACK

Mahen melangkah dengan riang memasuki pekarangan keluarga Evans. Oh iya, sejak hari itu dia dan Sagara semakin akrab dan tak jarang dia mengunjungi kediaman Evans ini untuk mengabari Keenan kabar anak gadisnya saat Agatha sedang tertidur atau menyuruhnya membeli makanan.

Hingga saat sebuah keributan menghentikan langkahnya.

“Kamu itu emang gapernah hargain aku Keenan!” itu suara mamanya Agatha- maksudnya mama Sagara.

“Liana, tidak seperti itu.”

Mom, please stop.

“Udahlah Sagara, lo ngapain nyuruh mama stop? Emang bener kan Papa gapernah hargain mama? Dia cuma mikirin Agatha sama mamanya yang rendahan itu.”

“Jayden!” Mahen melebarkan matanya saat sebuah tamparan mendarat di pipi Jayden.

“Jaga ucapan kamu! Risa bukan wanita rendahan!”

Napas Mahen tercekat, jantungnya seakan berhenti berdetak. Risa? Risa adalah nama ibunya. Apakah Risa yang Keenan Evans maksud adalah Risa ibunya?

“Kamu yang jaga sikap Keenan! Sejak Risa si pembantu rendahan itu hadir kamu jadi berubah. Meski kamu tahu Risa baru saja kehilangan suaminya serta memiliki anak laki-laki seumuran Sagara dan Jayden tapi kamu tidak bisa menahan diri mu dan berselingkuh dengannya bahkan sampai memiliki anak haram itu, si Agatha.”

Mahen langsung membuka pintu membuat para Evans itu terkejut. Apalagi Sagara.

“Mahen?”

“Apa yang anda maksud itu, Risa? Risa Winata?”

Keenan mengerutkan kening. “Darimana kamu tahu nama lengkap Risa?”

Mahen tersenyum rahangnya mengeras. Kepalanya seaakan terbentur sesuatu, semua omong kosong itu ditujukan kepada wanita yang dia sayangi. Risa- ibunya juga Agatha-yang berarti adalah adiknya.

“Dia ibu saya.”

Mereka semua terkejut kecuali Liana yang langsung tertawa. “Lucu sekali, apakah ibumu mengirim kamu untuk bertemu adikmu yang rendahan itu?”

“Mama!” Sagara langsung mendekati Mahen namun lelaki itu mundur.

Dia menatap putra Evans itu nanar. “Mahen.”

Mahen berbalik lalu pergi menjauh menaiki motornya. Sebelum itu dia mengetikkan beberapa pesan di hpnya.