sebelum twt itu

Sunwoo sampai dirumah gadis yang telah menjadi kekasihnya selama lima tahun itu..

Gadis itu menatapnya malas. “Ngapain lagi? Mau nyogok?” Sarkas Caca melihat kantongan yang dibawa lelaki itu.

Lelaki itu sangat tahu, makanan adalah kelemahannya. Meski semarah apapun dirinya, jika sudah diberi makanan maka sekejap amarah itu akan hilang.

“Aku masuk ya? Masa dibiarin berdiri.”

Caca hanya mengabaikan lelaki itu dengan masuk kedalam rumahnya.

“Ca, please jangan pernah minta putus.”

Caca berhenti berjalan, tetap berdiri membelakangi lelaki itu. Dia tidak ingin air matanya lolos karena menatap Sunwoo, orang yang sangat ia sayangi meski selama ini hatinya sering dibuat sakit.

“Jangan egois Nu. Kalau kamu ga ngelakuin itu, aku gabakal kayak gini. Kita udah sama-sama selama lima tahun, dan ternyata itu belum cukup bikin kamu sayang sama aku apa adanya.”

Caca sengaja membelakangi Sunwoo, selain tidak mau menangis dia juga tidak ingin luluh karena makanan yang dibawa lelaki itu.

“Ca please, aku janji gabakal kayak gitu lagi.”

“Udah hampir sepuluh kali aku denger kalimat itu. Buktinya? Mana? Sepuluh kali juga kamu bikin aku nangis semalaman terus mikir buat minta putus dan kamu kesini minta maaf sama kesempatan. Kamu pikir aku ga capek Nu?”

Sunwoo menghela napas, apa yang dikatakan gadis itu memang benar. Dia lelaki brengsek, berapa kali dia bersama gadia lain membuat Caca menangis lalu akhirnya dia meminta kesempatan yang selalu diberikan oleh gadis itu.

Dia meletakkan kantongan yang dipegangnya ke atas meja lalu memberi pelukan kepada gadis itu.

Caca yang masih membelakangi Sunwoo menarik napasnya dalam-dalam. Jika sudah begini, nanti kata maaf akan terucap darinya.

Sunwoo, lelaki itu sangat licik. Dia sangat tahu apa yang menjadi kelemahan Caca.

“Ca, maafin aku ya? Aku janji, bener-bener janji kali ini. Gabakal ngelakuin itu lagi, gabakal bikin kamu nangis, gabakal bikin kamu sakit hati lagi. Aku serius.”

Caca masih terdiam.

“Ca? Please, maafin aku.”

Caca terkejut saat pundaknya terasa basah. Dia berbalik.

He's crying

Apa memang benar, kali ini Sunwoo serius menyesal? Caca takut, lelaki itu akan kembali mengulangi kesalahannya. Tetapi, dia menangis..

“Nu, kamu nangis?”

Lelaki itu hanya menunduk.

Caca memejamkan matanya, menghela napas berat.

Menatap lelaki itu.

“Aku maafin.”

Seketika Sunwoo mengangkat kepalanya, menatap gadis itu tak menyangka.

“Ka..kamu serius?”

Caca mengangguk dan tersenyum.

“Maafin aku ya, aku sayang sama kamu Ca.” Sunwoo menarik gadis itu dalam pelukannya.

Meski masih ada sedikit keraguan dalam hatinya, Caca mencoba membuang itu jauh-jauh. She loves him dan itu kelemahannya. Memaafkan lelaki itu bahkan saat hatinya dibuat sakit berkali-kali.

“Yaudah, makan ya? Aku dah bawain cake favorit kamu.”

Caca tersenyum, masalah mereka kini selesai dan dia harap tidak ada lagi kedepannya.