she's crying
Mahen menatap Agatha datar lalu melangkahkan kakinya memasuki kamar Agatha tanpa izin.
Gadis itu menatap Mahen tidak percaya. Sebenarnya yang bos siapa?
“Ngapai lo liatin gue gitu?” Tanya Mahen datar membuat Agatha sedikit bergidik.
Sumpah demi apapun, Agatha lebih memilih Mahen yang rese, yang pedenya ketinggian daripada Mahen yang ada di depannya saat ini.
“Lo masih ngambek?” Tanya Agatha saat menduduki sofa yang ada di samping kasurnya— karena Mahen berbaring di kasurnya.
“Ga.”
“Ih. Kenapasih? Jangan gitu dong. Gue takut.”
Mahen menoleh menatap gadis itu.
Dia bangun dan mendekati Agatha sehingga gadis itu memundurkan dirinya menyentuh sandaran sofa.
Mahen mengungkung Agatha dengan kedua lengannya.
“But i thought you told Jaevan you didn't scare of anything?” He is asked but the girl refuse to stare at him straight to his eyes because she swear to the God, Mahen looks different right now.
“Mahen gue beneran takut.”
“Kenapa? Ohiya im a monster, remember?“
“Mahen.” Suara Agatha bergetar.
Dia menutup kedua matanya sehingga membuat air mata Agatha menetes.
“Eh lo nangis?” Ucap Mahen panik.
Dia mengambil tempat di samping Agatha meraih wajah gadis itu dengan tangannya.
Agatha menatap Mahen dengan mata berair.
“Sorry, gue bercanda doang Ta.”
Agatha menghentakkan tangan Mahen berdiri menjauh.
“Ga lucu. Keluar deh.”
“Ih gue bercanda doang.”
“Tapi guenya beneran takut anjing!” Bentak Agatha dengan suara bergetar membuat air matanya kembali mengalir.
Mahen bingung, dia hanya ingin mengerjai gadis itu namun it goes wrong.
Lelaki itu menggaruk tengkuknya.
Agatha masih membelakanginya dengan bahu yang sedikit bergetar.
“Ta.” Panggil Mahen lembut mencoba menenangkan Agatha.
“Tata sorry.”
Agatha berbalik menatap Mahen kesal.
“Sorry sorry, lo tau ga sih gue tuh takut lo bakalana minta berenti lagi kayak waktu itu.” Omel gadis itu.
“Lo tau kan Mahen gue selama ini gatau apa-apa, but everything seems like wanted me to gone. To disappears. Tau kan? Lo malah bercanda gitu.”
Mahen diam. Dia hanya menarik Agatha ke dalam rengkuhannya sehingga gadis itu diam.
“Dont ask, i just wanna keep you safe. Physically and mentally.” He said.
But, without his knowledge the hug is the beginning of something unexpected.