sorry

Jaevan menatap Agatha memelas sementara yang ditatap memberi tatapan aneh.

What's wrong with this guy?

Tiba-tiba Jaevan menarik tangannya membuat Mahen spontan berdiri.

“Agatha, maafin gue ya. Gara-gara gue lo jadi gini.”

Mahen memutar matanya malas lalu menghentak tangan Jaevan yang memegang tangan Agatha.

“Widih posesif amat.” Sindir Kafka yang sejak tadi hanya memperhatikan mereka.

“Gue kan cuma minta maaf.”

Agatha tersenyum kecil. “Gapapa kok Jae, lagian juga mau taunya gimana dan dari siapa kan gada yang berubah.”

Jaevan hanya menunduk merasa bersalah.

Mahen menarik Kafka dan Jaevan membuat mereka berdiri.

“Udah sana pulang kalian.”

“Loh? Lo gimana?”

Mahen mematung. “Y-ya disinilah?”

“Kok grogi?” Gotcha Kafka memang selalu pintar membuat kawannya itu terdiam.

“Mahen kan bodyguard gue Ka, jadi ya gapapa tinggal disini aja bareng gue.” Jawab Agatha membuat Jaevan dan Kafka cekikikan.

Kafka mendekat lalu membisikkan sesuatu kepada Mahen. “Bodyguard zone, aren't you?

“Gue pukul lo Ka.” Sedangkan Kafka hanya menjulurkan lidahnya ditambah dengan Jaevan juga membuat Mahen mendorong mereka keluar dari sana.