study tour

Akselerasi A kini berkumpul depan tenda mereka yang dibagi menjadi dua..

Sunwoo, Eric, Hyunjae, Haknyeon, dan Chanhee di tenda satu.

Juyeon, Changmin, Sangyeon, Hyunjoon, Younghoon, dan Kevin di tenda dua.

“Biasanya kita berenam.” Ucap Chanhee lesu.

“Udah, doain aja yang terbaik buat Jacob.” Sinis Eric kepada Haknyeon yang baru saja mengucapkan kalimat itu.

“Bagus deh kalo ada niat mau doain.”

“Ric.” Sunwoo menegur Eric, dia juga curiga sama Haknyeon tapi clue yang dia miliki masih belum cukup.

“Mau lo apa sih?” Haknyeon mendorong Eric sehingga Eric terjatuh.

“Kenapa? Kesel? Mau bunuh gue kayak lo ngebunuh Jacob?” Teriak Eric membuat penghuni tenda dua memasuki tenda satu.

“Apaan nih?” Tanya Sangyeon, yang kebetulan ketua kelas.

“Tuh nyari masalah.” Haknyeon menunjuk Eric dengan dagunya.

“Ric, please jangan bikin masalah disini. Gaenak sama guru.” Eric tertawa.

“Lo sekongkol sama Haknyeon?” Eric menggeleng tak percaya. “Emang bener gada yang bisa dipercaya.”

“Eric!” Dengan tiba-tiba Juyeon memukul wajah Eric membuat semuanya terkejut.

“Lo gila apa gimana sih? Otak lo geser? Please ini bukan waktunya buat masalahin itu, harusnya kita saling ngelindungin satu sama lain bukan saling nuduh!”

Eric mendecih. “Gimana mau saling ngelindungin kalo pembunuhnya ada diantara kita?”

“Maksud lo?” Tanya Kevin.

Eric menghela napas. “Malam sebelum Jacob meninggal, dia nge chat gue dan bilang pembunuhnya ada diantara kita gue juga disuruh hati-hati sama siapa aja yang punya huruf H dinamanya.”

“Huruf H?” Sangyeon berpikir lalu menatap Hyunjae, Haknyeon, Hyunjoon, Chanhee, Changmin dan Younghoon bergantian.

“Maksud lo apa Yeon? Lo curiga sama kita?” Tuding Hyunjae tak terima.

“Gue gabilang gitu?”

“Lagian lo percaya sama si Eric? Eric kan suka ngebesar-besarin sesuatu? Kali aja dia ngarang” Bela Changmin.

“Ga, Eric bener. Gue udah liat chat Jacob dihapenya dia.” Ucap Sunwoo.

“Terus? Lo mau kita saling curigaan?” Younghoon menggeleng tak percaya.

“Gue gangerti kenapa kalian kayak gini.” Kevin juga, dia masih tidak percaya dengan perkataan Eric.

Sementara mereka saling menuduh dan meragukan ada sebuah senyuman tipis di wajah seseorang.

Eric bodoh