- virtual
Rara mendatangi rumah Riki untuk yang kedua kalinya, namun kali ini dia berniat untuk tetap berbicara kepada Reyhan.
Pintu terbuka menampilkan sosok Reyhan. “Ra..”
Kamar Reyhan memang lebih dekat dengan pintu utama, maka dari itu dia sering membuka pintu untuk orang yang datang meskipun itu hanya Rara dan Mas-Mas Gofud.
Dia memasang senyuman manisnya. “Reyhan, gue mau ngomong”
Reyhan tampak berpikir. “Yaudah, ke taman aja?”
Rara mengangguk.
Mereka berjalan bersama menuju taman di rumah itu.
“Mau ngomongin apa?”
“Gue mau minta maaf Rey.”
“Buat?”
“Semuanya.”
Reyhan mengernyit. “Apanya deh? Semuanya apaan Ra? Emang kita pernah ngelakuin apa? Dan ngelewatin apa?”
Rara mematung. Reyhan benar. Untuk apa?
“Lo udah selesein semuanya dua bulan lalu saat lo tiba-tiba ngeblock gue, terus apa lagi? Bukannya udah?”
Reyhan yang Rara tau memang adalah sosok yang blak-blakan namun dia tidak pernah menyangka kata-kata seperti ini akan dia dengar dari Reyhan.
“Kita cuma partner kan Ra?” Reyhan tertawa. “Terus ngapain? Lo berharap apa?”
Rara mengernyit. “Maksud lo? Gue cuma mau ngelurusin Rey!”
“Ngelurusin apa gue tanya?”
Rara berpaling. Tiba-tiba saja dadanya sakit, air matanya memaksa untuk menetes.
“Gue balik.”
Rara berjalan menjauh.
Matanya menangkap sosok Riki yang berdiri tak jauh dari mereka.
Riki melihat itu, sebuah air mata yang lolos.
Membuat Riki mengeraskan rahangnya dan mendekati Reyhan.
Bugh
Rara terkejut. “Riki???!”
“Mau lo apa sih bang?! Lo kenapa bikin kak Rara nangis hah?! Brengsek.” Riki menghujam Reyhan dengan pukulan.
Reyhan yang sudah terbawa emosi juga membalas dengan sekali pukulan. “Ini kan yang lo mau?” Ucap Reyhan pelan membuang ludah yang bercampur dengan darah.
Berjalan menjauh. Meninggalkan Riki dan Rara.