- virtual
Rara menatap Reyhan yang memilih mengantar Kayla pulang dibanding dirinya.
“Nic anterin gue.” Ucapnya kepada Nicholas dan langsung pergi dari sana meninggalkan Reyhan begitu saja.
Sesampainya di rumah, dia mengucapkan terima kasih kepada Nicholas.
Namun, dia terkejut. Sosok Reyhan sudah lebih dulu berada di depan rumahnya.
Rara berbalik, menjauh.
“Ra, dengerin dulu.”
“Apa sih.” Gadis itu menepis tangan Reyhan.
“Ra please. Kayla tuh... pokoknya gue udah janji sama dia. Please jangan ngambek.”
Rara menatapnya. “Ngapain gue ngambek? Emang gue siapa?”
Reyhan mengacak rambutnya frustasi. “Ra, jangan gitu.”
Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada. “Yaudah ayo pacaran aja sekarang, lo tau ga sih susahnya nahan cemburu disaat gue sadar gue bukan siapa-siapa lo?”
Reyhan menatap gadis itu lekat-lekat. “Ga sekarang, nanti ya? Gue janji deh, setelah semua urusan Kayla beres.”
Rara diam.
Reyhan berdecak. Menarik gadis itu dalam pelukannya. “Ya Ra?”
“Yaudah gue mau beli eskrim.”
Reyhan tersenyum. Tak lupa mencium kening gadis itu.
“Lo nyium-nyium pacar juga bukan.”
Reyhan nyengir. Merangkul gadis itu dan tertawa bersama.