Juan memijit kepalanya pusing. Setelah Rara dengan riangnya berkata 'Ju, ternyata Reyhan abangnya Riki' lalu dia melihat tweetan anak itu.

Sumpah, kebetulan macam apa ini. Dia tidak tahu harus berkata apa kepada Rara.

Dia tahu betul, betapa Riki menyukai kakaknya sedangkan Rara hanya menganggap semua itu sebagai lelucon anak sma.

Dengan keadaan dimana Riki baru saja kehilangan Oma nya. Dia tidak ingin sahabatnya itu melakukan hal gila.

Riki memang tidak pernah menceritakan soal keluarganya, yang dia dan Sean tahu hanya Oma yang selalu perhatian kepada Riki.

“Riki kenapa anjir Ju, kok gue gatau apa-apa.” Tanya Sean yang baru saja tiba.

“Lo inget ga partner kakak gue yang gue ceritain pas dia ikut exchange? Yang Riki ceritain juga pas kakak gue curhat ke dia?”

Sean mengangguk.

“Itu abangnya Riki anjing.”

Andai saja rahang Sean bisa terjatuh ke lantai untuk mengungkapkan betapa terkejutnya dia.

“Aduh rumit.” Ucap Sean.

“Bakalan gelut ga si Riki sama abangnya.”

Juan menggeleng bingung. “Gue gatau.”

“Mana kakak gue seneng banget pas tau.”

Sean menghela napas. “Kakak lo emang cuma nganggep Riki adek ya?”

“Kayak kita.” Juan mengangguk.

Mereka menghela napas berat bersama. Memikirkan kemungkin yang bisa saja terjadi.