Ketiga bersaudara itu lari tergesa-gesa..
“Lo sih no, banyak gaya. Telat kan.” Omel Jungwon, sedangkan yang di omelin cuma memasang wajah kecut.
“Udah ah jangan berantem, ayo cepet entar makin telat.” Niki menarik kedua tas abangnya yang berdebat itu hingga hampir terjengkang.
Disisi lain, Riana dia menatap gerbang sekolahnya. Dari tadi ketiga adiknya belum terlihat, pasti mereka terlambat.
Tiba-tiba..
“LOH KAK PLEASEE LEMME IN” Jungwon merengek kepada kedua seniornya.
“Kak kita kan telat 10 menit doang.” Sambung Suno, sedangkab Niki hanya bersandar di tiang listrik tak jauh dari gerbang melihat kedua abangnya.
“Gabisa! Enak aja telat 10 menit doang. Lo kira ini sekolah nenek moyang lo?” Tolak siswa ber-name tag Jay itu.
“Lu jangan kasar amat napa Jay, kasian anak orang ih. Yang cewek aja lo ijinin masuk masa mereka engga.” Bela Sunghoon, namun Jay hanya menggeleng.
“TETEHHHHHH” Teriak Suno dan Jungwon saat melihat keberadaan kakaknya.
Jay dan Sunghoon berbalik.
“Eh please masukin adek-adek gue dong, lagian mereka kesini naek bis. Lo tau kan kalau naek bis gimana ribetnya, mereka pasti gabakal ngulangin itu kok besok.”
Sunghoon plongo, dia sudah dua tahun bersekolah di SMA Belift tapi baru kali ini dia melihat gadis itu. Cantik.
“Eh iya, gue bukain” Sunghoon mencoba membuka pagar namun ditahan oleh Jay.
“EEEHHH GADA GADA. JANGAN NEPOTISME DONG!”
Riana mengernyit. “Kok lu nyolot? Gue kan minta baik-baik?”
“Lu mukanya ngapa songong gitu?” Jay maju berniat mengintimidasi Riana, namun dia salah telah berpikir seperti itu.
“Bang? Hati-hati, teteh saya sabuk hitam loh.” Celetuk Niki diseberang membuat Jay mengulum bibirnya lalu sedikit memundurkan dirinya.
“Eh Na, kenapa?” Heseung dan Jake datang karena melihat ada yang tidak beres.
“Ini bang, masa adek-adek gue gadibolehin masuk padahal telat dikit doang. Lagian lo tau kan bang, mereka naek bis. Tadi juga gue awasin sebelum mereka ada anak cewek dibolehin masa adek gue kaga.”
Jay melotot. “lu jangan fitnah”
“kaga fitnah bang, its a fact.” Kata Sunghoon.
“Jay, bukain gerbang”
“Lah bang?!”
“Ck bukain aja.”
Jay menaikkan ujung bibirnya kesal. Riana tersenyum kearahnya, mengejek.
Akhirnya ketiga bersaudara itu masuk kedalam sekolah.
Jay berdiri dengan kedua tangan disaku celananya. Mengamati ketiga minion yang lewat, melihat name tag mereka.
Jungwon melewati Jay dengan senyuman ramah tapi yang Jay tau senyuman itu untuk mengejek dirinya.
Suno, anak itu bahkan menjulurkan lidahnya.
Sedangkan Niki, tersenyum tidak seramah Jungwon. Tidak, memang tidak ramah. Meremehkan lebih tepatnya.
Jay menatap Riana dengan ketiga adiknya yang sama menyebalkannya.
“Macam ibu-ibu ngaterin anaknya, dih. Kesel banget gue.”
“Tapi cakep tau Jay.” Sunghoon mendorong bahu temannya itu. Jay tersenyum kecut.