3SOME
Jihoon mengetuk pintu apart Sunwoo dengan kencang dan akhirnya pintu itu terbuka.
Namun, bukan kekasihnya yang tampak tapi seorang lelaki dengan sebuah handuk terlampir dipinggangnya. Lelaki itu mantan kekasih Caca – Sunwoo.
Jihoon dengan segera masuk dan memeriksa keberadaan kekasihnya itu dan benar saja, di kamar tak jauh dari pintu masuk jejak percintaan tertinggal disana. Caca kini terlelap dengan kewanitaan yang basah tanpa seutas kain pun ditubuhnya.
Dia pasti capek banget. Pikir Jihoon
Lelaki itu berbalik menatap Sunwoo yang menyenderkan punggungnya di pintu kamar.
“Lo kalo maen yang bener, ini cewek gue ga dikasih aftercare yang bagus anjing kasian.” Protesnya sambil memakaikan selimut kepada Caca
Sunwoo hanya mengendikkan bahu. “She prefer did it roughly btw jadi gue ngikutin maunya dia.”
Bohong jika Jihoon tidak marah melihat kekasihnya melakukan ini dengan mantannya, namun bagaimana pun juga dia tahu Caca seperti apa. Dia pasti tidak sanggup menahan diri jika ada yang memprovokasinya dan Jihoon tau ulah siapa itu.
Dia mengelus pelan rambut Caca yang basah karena keringat.
Tiba-tiba saja Caca tersentak lalu membuka mata.
“Sayang?” Jihoon memegang kedua bahu Caca yang melihatnya panik.
Caca yang terkejut melihat Jihoon dan Sunwoo dalam satu ruangan dan keadaannya yang sangat berantakan membuatnya spontan memeluk Jihoon lalu menangis.
“Ji, maafin aku.”
Jihoon tersenyum dia membalas pelukan Caca lalu mengusap punggung telanjangnya pelan.
“Gapapa, gausah dipikirin ya?”
Caca menarik diri. Menatap Jihoon sendu.
“Kamu abis ngegym ya?” Tanya Caca saat merasakan dada bidang milik Jian lebih tegang dari biasanya. Kekasihnya itu mengangguk.
Entah dorongan darimana, Caca langsung melumat bibir Jihoon.
Di sela lumatannya Jihoon tersenyum dan membalas ciuman terburu-buru dari Caca.
Jihoon menggigit bibir bawah wanita itu membuat sebuah desahan lolos darinya.
“Ahhh.” Lidah Jihoon masuk mengabsen isi bibir indah milik Caca.
Lumatan serta suara decakan memenuhi ruangan membuat Sunwoo tak kuasa dan melepas handuk yang dia gunakan. Satu tangannya terulur ke penisnya lalu mengocoknya pelan menatap Caca yang sedang dilanda birahi bersama Jihoon.
Sedangkan Jihoon? Kini bajunya telah terlepas sehingga tersisa celana training yang kini basah karena diduduki Caca yang sudah needy sejak tadi.
Caca yang merasakan penis Jihoon menegang dengan sengaja menggosokkan vaginanya membuat Jihoon menggendongnya lalu menidurkannya di kasur.
Dua jari Jihoon lolos dengan mudah membuat tubuh Caca menegang hebat karena stimulan yang diberikan oleh permainan jari Jihoon di lubangnya.
“Ahh sayang eunghh.” Caca menggigit bibirnya menambah kesan seksi membuat Sunwoo akhirnya sampai pada pelepasannya.
Suara becek vagina Caca yang diacak-acak oleh Jihoon dipadukan dengan suara hisapan Jihoon di payudara kekasihnya.
“Aahhh. Jihoon fuck me aku gatahan lagi sayang.” Caca menarik celana Jian membuat kekasihnya itu terkekeh.
“Sayang sabar, i will fuck you. Harder or faster?“
Caca mengangguk acak. “Ahhh both please sir. Hurry. punyaku udah gatel banget- Ahhhhh sshhhh.”
Jihoon dengan cepat menusuk vagina Caca sehingga wanita itu tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya.
“Ahh sayang, i love your dick. eunghhh ahhh.” Racau Caca.
“Persetan, you will love my dick either.” Sunwoo maju lalu menyodorkan penisnya ke mulut kecil Caca.
Caca tersenyum. “Threesom— AHHHH JIHOON EUNGMMMMMHHH-”
Tak menunggu Caca menyelesaikan kalimatnya, Jihoon yang sejak tadi menggenjot Caca pelan dan dalam tiba-tiba mempercepat tempo tusukannya sehingga Caca berteriak dan disusul oleh Sunwoo yang memasukkan penisnya ke dalam mulut wanita itu.
Sunwoo menatap Jihoon. “Your woman is incredible, bro. Padahal udah gue tusuk kenceng banget tadi tapi masih tahan ternyata.”
Jihoon menyeringai. “She is.“
“Ahhhh Ca kamu udah ngentot sama Sunwoo tapi kenapa lubang kamu masih sempit gini sih?” Racau Jihoon yang kembali mengubah tempo permainannya dengan tusukan yang dalam dan keras membuat Caca tersentak dan payudaranya yang sintal di tangkup oleh Sunwoo dengan ganas.
Dua lubang yang dipenuhi penis membuat Caca kewalahan dan mengeluarkan penis Caca dari mulutnya lalu menyemprotkan sperma Sunwoo ke payudaranya sendiri.
“Go lick it baby.“
“As your command mommy.” Jawab Sunwoo menyesap payudara Amara membuat wanita itu bergetar hebat.
“Eunghh Jihoon sayang di dalem aja ya. Udah lama ga ngerasain punya kamu keluar di dalem.”
“Ahh ahh gapapa?” Caca mengangguk.
Dengan tempo yang cepat Jihoon bisa merasakan penisnya yang membesar lalu dengan keras menusuk lubang Caca.
“Oh fuckk ahhhh its good aahh fuck” Seru Caca menjambak rambut Sunwoo mendorong kepalanya lebih dalam mengisap payudaranya.
Caca bisa merasakan semburan hangat cairan cinta Jihoon di dalam dirinya.
Wanita itu menatap kekasihnya yang tersengal. Dia merentangkan tangannya.
“Sayang peluk. Aku sayang kamu banget.” Ucap Caca saat Jihoon memelukanya membuat Sunwoo melepas hisapannya dan beralih ke vagina Caca.
Jihoon dan Caca kini kembali saling bertukar saliva.
“Ahhhh.” Desahan Caca lolos di tengah lumatan Jihoon karena tangan besar kekasihnya itu memilin putingnya sehingga lubangnya kembali gatal.
“Nu kesempatan.” Tegur Jihoon membuat lelaki itu menusuk vagina Caca dengan keras dan kencang.
“Aah ahh ahh eunghhh Sunwoo brengsek kasar banget tapi gue suk— AAHHHH ANJINGGG ENAK BANGET.”
Lagi, tak membiarkan Caca menyelesaikan kalimatnya lelaki itu menyentak lubangnya dengan keras sehingga spotnya terhantam oleh kepala penis milik Sunwoo.
“Ahh Jihoon gatel bangett ahhhh.”
“Sini sayang.” Jihoon menjilati seluruh tubuh kekasihnya itu membuat Caca semakin menggila.
Permainan antara kekasih dan mantannya ini memang tidak pernah mengecewakan.
“Ahh bener Ji, lubang Caca kenapa masih sempit sih.”
“Iyakan.”
“Aahhh bacot, eunghhh tusuk aja yang enak.”
Suara penyatuan Caca dan Sunwoo memenuhi kamar itu lagi.
Merasakan penis Sunwoo membesar Caca menghentikan permainan lelaki itu lalu meminta Sunwoo mengeluarkannya di payudaranya lagi.
Sunwoo menurut dan menyemburkan spermanya di payudara montok milik Caca yang dihisap oleh Jihoon
Sunwoo akhirnya ikut menyusu disana dengan tangannya masih mengusap perut Caca gemas.
“Berenti ya anjing, jangan bikin gue horny lagi. Lo pikir gacapek apa ditusuk dua penis sekaligus?” Protes Caca membuat Sunwoo terkekeh.
Lepas dari Sunwoo, Caca akhirnya terjebak oleh Jihoon yang sudah memasukkan jarinya kembali ke vaginanya yang masih basah.
“Sayang, kamu gabakal istirahat hari ini.”
“Ahhh tapi aku mau diatas sayang.” Jihoon mengangguk lalu memutar posisi Caca sehingga dia duduk di atas penisnya lalu bergerak sendirian.
“Ca gue juga mau.”
Sunwoo mendekat dan mencoba memasukkan penisnya ke dalam lubang Caca.
Tubuh Caca menegang, vaginanya seakan dikoyak habis oleh dua penis besar yang sedang memasukinya bersamaan. Perih namun membuatnya terbang. Demi Tuhan rasanya enak sekali.
“Ahhhh anjing sakit tapi enak.”
“Ah fuckk enak banget aahh eunghh yang kenceng Nu. Entot gue ahhhhh.” Kenikmatan tiada tara karena dua penis besar yang mengocok vaginanya membuat Caca mendongak meminta Sunwoo menggenjot lebih kencang dan dia yang menaik-turunkan badannya menggenjot penis Jihoon yang sedang memeras payudaranya.
Caca menangis merasakan kenikmatan ini.
Seketika ruangan itu penuh dengan desahan dan suara teplak antara selangkangan Jihoon, Caca serta Sunwoo.
