tinggal bareng?
tw // terror
Mahen masuk kedalam apart milik Agatha setelah membuang kotak berisikan kucing mati dengan keadaan yang mengenaskan.
Dia juga sudah mengecek cctv but there is no something weird. Mahen menggelengkan kepalanya aneh, perbuatan siapa ini?
Apa ada orang lain yang mencoba membalas dendam dengan The Evans?
Pikirannya teralih saat dia mendengar suara tangisan Agatha di sudut ruangan. Dia menghela napas mendekati perempuan itu.
“Everything was fine right now.” He said but the girl still shocked.
Mahen menarik Agatha kedalam pelukannya membuat perempuan itu membulatkan mata sempurna.
“What are you doing dumbass?“
“Keep my client save not phisically but emotionally. You look tough but it turns out there's something that makes your body shaking. Lo bahkan nangis.”
“Shut up.“
Mahen mendengus.
“Mahen.” Lelaki itu berdehem.
“Tinggal bareng aja gimana?”
Pertanyaan itu automatis membuat Mahen mendorong Agatha keras. “Shit. Just asking.” Agatha menatapnya tajam.
“Lo beneran seducing gue kan? Ngaku!”
Agatha memutar bola matanya malas. “Lo kali yang naksir gue, ngomong itu mulu lo.”
“Yaudah ayo.”
“Apa?”
“Tinggal bareng.”
“Sinting.”
“Gue cuma jawab pertanyaan lo. Tapi lo harus tau, selain kuliah dan jadi bodyguard lo gue juga ada pekerjaan lain.”
Agatha berdiri. “Apa? Something horrible like breaking someone's leg?“
Mahen tertawa kecil lalu mengangguk. “Lo ga takut?”
“Buat apa?”
Mahen melangkah mendekati perempuan itu membuat Agatha yang menatapnya remeh menantang dirinya. “I hate this gaze, Agatha.”
“I hate you too.“
“Im a dangerous guy, doesn't that freak you out? Im a monster, remember?” Mahen whispered right in her ear making Agatha slightly affected. She knew very well what kind of person Mahen was just by looking into his eyes, tapi bukankah senjata terbaik adalah dia yang paling berbahaya?
Agatha tersenyum. “Alay.” Dia mendorong Mahen menjauh lalu menunjuk satu kamar di arah berlawanan. “Lo bisa tidur disana.”
Mahen mendengus, baru kali ini dia melihat perempuan modelan Agatha.

